Hal-hal yang Tidak Boleh Kamu Lewatkan Selama Tinggal di Solo

Banyak orang mengenalnya melalui tembang Kota Bengawan, tanpa benar-benar tahu ada apa sebenarnya di sana. Padahal, Solo bisa menjadi kota ternyaman dengan banyak kenangan. Ada sejarah panjang hingga menjadi kota dengan banyak acara belakangan. Ada penduduk yang bergenerasi tinggal menjadi cerminan dari wajah Solo sebenarnya. Beberapa tahun berkesempatan hidup di sana sebagai perantauan, dari kota asing menjadi kota idaman, ada beberapa hal yang rasanya sayang kalau dilewatkan ketika bisa singgah atau tinggal beberapa waktu di sana. 



Sejarah Singkat Solo

Selain dari tembang Bengawan Solo yang mencerminkan sungai terbesar di sana, mungkin orang mulai mengenal Solo sebagai kota kelahiran salah satu presiden Indonesia. Selama itu, Solo seakan mendapat keistimewaan dengan banyaknya acara yang diselenggarakan hingga pembangunan yang masif dilakukan. Namun, jauh, jauh sebelum itu semua, Solo adalah sebuah kota yang ratusan tahun usianya dengan latar belakang unik sebagai wilayah kerajaan. 

Tahun ini, Kota Surakarta atau yang lebih dikenal dengan Solo telah berusia 279 tahun. Tanggal 17 Februari 1745 ditandai sebagai hari berdirinya Kota Surakarta sebagaimana Sunan Pakubuwono II telah yang memindahkan pusat Kerajaan Mataram Islam dari Keraton Kartasura ke Keraton Surakarta yang berlokasi di Desa Sala (baca: Solo). Pemilihan desa tersebut disebabkan oleh lokasinya yang strategis di ekat Sungai Bengawan sebagai pusat perdagangan. 

Setelahnya pada tahun 1757, didirikan pula kerajaan lain di pusat Kota Solo kini, yakni Mangkunegaran. Dengan adanya dua kerajaan yang berdekatan tersebut antara Kasunanan Surakarta yang dipimpin oleh Susuhunan dan Kadipaten Mangkunegaran yangd ipimpin oleh Adipati, maka harus ada kesepakatan yang menengahi kedua belah pihak agar tidak terjadi pertempuran. Untuk itu, masing-masing praja fokus untuk mengembangkan seni dan budaya Jawa hingga kini menjadi wilayah yang modern namun tetap dengan budaya yang melekat erat.

Dalam ratusan tahun sejarahnya, Kota Surakarta diwarnai dengan banyak peristiwa mulai dari ketika Indonesia masih dijajah oleh pemerintahan Belanda, kemerdekaan Indonesia, pernyataan sikap dibawah pemerintahan Indonesia, lalu berbagai pemberontakan khususnya ketika ibu kota negara sempat pindah ke Jogjakarta, terbentuknya Daerah Istimewa Surakarta, pembekuan istilah daerah tersebut, dilanjutkan dengan berbagai insiden dalam era refomasi, hingga segala pembangunan yang memungkinnya menjadi kota besar seperti yang kita lihat saat ini. 


Apa yang Tidak Boleh Lewatkan 

Sebagai warga non-Solo bahkan non-Jawa yang pernah merasakan tinggal di sana selama beberapa tahun, rasanya sulit untuk saya tidak terkesan dengan Kota Bengawan ini. Bukan kota besar yang penuh sesak, namun memiliki fasilitas cukup lengkap dengan harga yang masih terjangkau. Selain itu, suasana yang tercipta dari keramahan dan kelembutan warganya adalah hal yang paling membuat kerasan. 

Nah, dalam beberapa waktu tersebut ada beberapa kegiatan yang sangat sayang dilewatkan dalam hari-hari di Kota Bengawan.


  • Olahraga ke Manahan

Mengawali hari dengan lari pagi, akan terasa tepat dilakukan di Stadion Manahan. Gelanggang olahraga ini terletak di jantung Kota Solo dengan area yang cukup luas untuk dikelilingi. Pepohonan besar yang rindang menambah kenyamanan untuk lari pagi ataupun sore. Areanya yang luas memungkinkan kita untuk memilih area untuk dikitari. Bukan hanya lari, ada banyak cabang olahraga lain yang ada di sini. Area parkir kendaraan juga tertata cukup rapi. Pedagang juga terkelola dengan baik di salah satu sisi stadion.  


  • Jalan-jalan dengan Werkudoro

Mirip dengan kota-kota besar lainnya di Indonesia, Solo juga menyediakan bus berkeliling kota pada setiap Hari Sabtu dan Minggu. Armada double decker atau bus bertingat tersebut diberi nama Werkudoro. Biasanya ada tiga pilihan jam yang tersedia yakni pukul 09.00 pukul 12.00 pukul 15.00 namun ketersediannya tergantung kuota pesanan atau pemesanan pihak ketiga. Maka dari itu, penting untuk booking terlebih dahulu melalui whatsapp wekudara ini. Atau kalau mau coba, bisa langsung datang ke kantor dinas perhubungan yang ada di seberang Stadion Manahan.


  • Sarapan Soto

Bisa dibilang soto adalah menu sarapan paling umum yang ada di Kota Solo. Sebagai pendatang yang tidak berasal dari Jawa, sebutan segar pada soto adalah istilah yang aneh untuk saya. Namun lama kelamaan saya terbiasa. Sesekali menikmati soto seger di pagi hari lengkap dengan gorengan panasnya. Untuk rekomendasi tentu saja ini sesuai dengan selera masing-masing, namun beberapa yang bisa saya ulas antara lain adalah soto trisakti dengan gorengan pastel dan kerupuk kulitnya, serta ssb hj hesti dengan sosis solo juara yang bisa dipesan frozen juga. Soto lainnya juga tidak kalah enak, tapi dua itu yang cukup sering saya datangi.


  • Lengkapi dengan Jamu

Jamu mungkin tidak asing bagi kita di Indonesia namun di Solo, minuman jamu akan sangat mudah kita temui aik itu di pinggir jalan atau dalam restoran besar. Lebih baik tidak menyia-nyiakan kesempatan ini, karena jamunya memang terasa otentik berbeda dengan jamu di wilayah lain (apalagi luar Jawa) yang pernah saya coba. Biasanya saya minta yang campur-campur saja lengkap dengan ramuan pahitnya.


  • Makan Makanan Khas

Memang tidak akan lengkap rasanya berada di satu kota tanpa menyicipi kuliner khasnya. Saya mulai dengan cemilan berupa soerabi dan sosis solo. Untuk soerabi bagi saya memang yang paling terkenal itu yang paling lezat, soerabi notosuman. Sayangnya soerabi ini harus dimakan dihari yang sama sehingga agak sulit untuk dijadikan oleh-oleh ke luar kota. Sedangkan sosis solo seperti yang telah saya sebutkan sebelumnya yakni milik ssb hj hesti dimana juga disediakan dalam bentuk frozen sehingga bisa digoreng sendiri ataupun dijadikan oleh-oleh. Untuk makanan berat, ada banyak menu yang bisa dicicipi seperti pecel, gudeg, sate, tengkleng, dll. Namun, kembali pada selera masing-masing, diantara semua makanan tersebut yang cukup berkesan bagi saya adalah timlo yang hanya dijual hanya malam di depan Mangkunegaran, orang mengenalnya dengan timlo kwali jempol mangkunegaran. Lalu, ada menu gulai kambing goreng yang cukup mengejutkan ternyata sedap dimana daging kambing digoreng kering disajikan bersama kuah gulai. Biasanya ada di menu yang menjual sate ataupun tengkleng kambing, saya tidak bisa merekomendasikan karena tidak banyak tempat yang say datangi. 


  • Susu Segar di Malam Hari

Tidak sulit menemukan susu sapi segar di Kota Solo. Biasanya susu mulai dijual sekitar habis magrib dengan gerobak-gerobak di pinggir jalan. Biasanya penjual juga menyediakan menu lain untuk menemani kita minum susu seperti nasi kucing, roti bakar, ataupun aneka kerupuk. Tidak ada yang bisa direkomendasikan dari penjual susu ini karena hampir semua sama saja, dengan saya biasanya meminta yang murni, kadang untuk dibawa pulang lalu ditambahkan pemanis seperti madu di rumah. Meski tidak sebanyak susu sapi, penjual susu kambing juga cukup banyak hadir di sini. Lagi-lagi tidak bisa merekomendasikan karena saya hanya membeli yang terdekat dari domisili di pagi hari yakni di Jl. Raya Baturan.


  • Tawangmangu

Terletak di tengah-tengah, area Kota Surakarta tidak memiliki gunung maupun laut sehingga untuk menjangkaunya perlu pergi ke luar kota. Area pegunungan yang ada di sekitar Solo adalah daerah Tawangmangu yang berada di kabupaten tetangganya yakni Kabupaten Karanganyar. Ada banyak spot wisata di sini, kita bisa memilih sesuai dengan yang dikehendaki. Selain itu, juga banyak wisata petik strawberry yang bisa dibawa pulang. Buat saya yang menjadi daya tarik Tawangmangu ini adalah suasana pegunungan sejuk yang dimiliki, apalagi jika ditemani oleh minuman hangat dan makanan khas disana molen tawangmangu. Ada banyak penjual molen sepanjang jalan tawangmangu, tapi yang paling enak bagi saya adalah di dalam Lawu Park, dengan rasanya yang tidak terlalu banyak varian dan ukurannya lebih besar dari yang di pinggir jalan.  


  • Mengelilingi Pasar Gedhe

Selama di Solo, memang perlu ada pagi yang disediakan untuk mengelilingi pasar gedhe. Mulai dari sarapan di sana hingga membeli aneka jajanan pasarnya. Saya mulai dengan menu kebarat-baratan yang ada di salah satu warung kopi di sana. Karena nama dan lokasinya saya cukup skeptis dengan menu yang ditawarkan, namun ternyata diluar dugaan rasanya menjanjikan. Saya kadang-kadang sarapan di sana dengan hampir semua menu sangat mengenyangkan dan memanjakan lidah. Lalu, membeli siomay untuk dimakan di sana atau dibawa pulang, tetap sama enaknya. Setelahnya, bisa masuk ke gedung seberang, tempat dimana pasar sesungguhnya berada. Kita bisa mencoba makan es dawet yang banyak dijajakan di sana sambil berdesakan dengan orang yang lalu lalang. Memang sebaiknya makan di tempata karena setelah dibawa pulang rasanya akan berkurang lezat. Sebelum pulang, sempatkan membeli abon juga keripik kulit ikan atau jajanan lain yang ditawarkan di sana. Benar-benar menyenangkan.


  • Kampung Batik

Sebagai sentra batik, tidak mungkin rasanya kita melewatkan kampung batik ketika berada di Kota Solo. Meski tidak berstatus sebagai wisatawan, nyatanya sayatetap mengunjungi kampung batik dan cukup terpesona dengan jejeran toko batik di sana. Untuk wisata, saya rekomendasikan Kampung Batik Kauman dengan spot foto yang lebih banyak. Sedangkan untuk berbelanja, saya rekomendasikan Kampung Batik Laweyan dengan barang-barang yang menurut saya lebih saya suka. Keduanya sama, menawarkan harga yang ramah dikantong. Jika penasaran dengan pusat batik lainnya, bisa coba ke Pasar Klewer atau Batik Trade Center, tapi saya tidak bisa merekomendasikan apa-apa karena saya tetap lebih memilih kampung batik untuk tempat berbelanja. 


  • Berbagai Pengalaman Wisata

Ada wayang orang di taman sri wedari, ada taman balekambang yang baru selesai renovasi, juga ada solo safari yang sama-sama telah diperbarui. Tidak lupa, kereta jaladara, kereta api uap yang beroperasi di jalur kereta yang membelah Jalan Slamet Riyadi tepat di jantung Kota Solo. Dengan biaya operasionalnya yang tinggi, kereta ini hanya akan berjalan jika kuota penumpang dihari itu sampai enam puluh orang atau jika ada penyewa yang mampu menanggung keseluruhan biayanya mulai dari tiga jutaan rupiah. Biasanya kereta ini tersedia di akhir pekan atau hari libur dengan hanya satu kali jalan dalam satu hari, dan melewati beberapa landmark Kota Solo. Meski dipatok dengan harga cukup tinggi sekitar seratus hingga dua ratus ribu rupiah per orang, ini akan menjadi pengalaman yang tak kan terlupakan.


  • Manfaatkan Fasilitas Gratis
Hiburan tidak berbayar yang paling saya nikmati di Solo adalah perpustakaan, yang sayangnya bukan milik pemerintah daerah tapi milik swasta yakni Perpustakaan Ganesa.  Perpustakaan Daerahnya bukan tidak ada, tapi sayang kurang terpelihara, jauh berbeda dengan perpustakaan ganesa. Ini salah satu fasilitas yang berat untuk kami tinggalkan, apalagi anak-anak sangat senang berakhir pekan di sana dengan koleksi bukunya yang sangat beragam. Kalau ke Solo terutama bersama anak, taman baca ini perlu masuk kedalam daftar tempat yang perlu dikunjungi. Selain itu, fasilitas gratis yang disediakan pemerintah ada beberapa taman kota dan museum. Tidak semua taman kota memiliki fasilitas bermain yang lengkap, namun Taman Kelurahan Jebres dan Taman Cerdas Panularan bisa masuk ke daftar rekomendasi untuk keluarga. Beberapa museum juga disediakan gratis seperti museum tertua, Museum Radya Pusaka dan juga Museum Pers. Saya tidak terlalu merekomendasikannya, tapi jika ada jadwal kosong juga boleh saja dicoba. 


  • Sekolah Alam

Sekolah alam mungkin bukanlah hal istimewa yang hanya ada di Solo, namun saya sangat berkesan dengan sekolah alam yang ada di sana. Entah memang begitulah sekolah alam pada umumnya atau sekolah alam itu memang baik adanya seperti yang saya rasakan. Pilihan sekolah alam pun tidak banyak, hanya satu yang ada di kota. Tapi itulah yang paling sulit bagi saya untuk beralih, terus saja membandingkan dengan sekolah lain. Inilah fase anak saya pertama kali mengenal pendidikan dan berinteraksi dalam kelompok dan lembaga yang syukurnya sangat berkesan baik. Rasanya tidak mungkin tidak menjadikan ini bagian dari tulisan ini. 


  • Berinteraksi dengan Wong Solo

Tidak mungkin melupakan elemen paling penting selama tinggal di Solo yaitu warganya yang ramah, bersahabat, dan mudah menolong. Dengan keterbatasan bahasa saya, mereka tak segan tersenyum dan menyapa, menjalarkan kehangatan hingga kehati. Pernah ada hari yang rasanya kelabu, tapi bisa berubah cerah hanya karena sapaan ramah dari warganya, ini benar-benar hal baru bagi saya. Tidak hanya itu, lalu lintas di Solo juga cenderung damai, tanpa suara klakson yang mengganggu. Mereka akan dengan senang hati berbagi ruas jalan ketika kita ingin berbelok atau menyeberan. Jarang sekali pengendaranya yang ugal-ugalan. Ketenangan mereka dalam hidup mendorong kita yang berada di sana untuk tidak terburu-buru dan lebih tenang juga dalam menjalani hari. 


Memang sulit rasanya move on dari Kota Solo ini setelah beberapa tahun menetap di sana, sehingga saya mewajarkan jika Solo mendapat predikat sebagai Kota ternyaman di Indonesia. Harapannya semoga pelajaran-pelajaran baik yang saya dapatkan selama di sana bisa diteruskan dimanapun saya berada. Menyebarluaskan kebaikan, bersikap tulus ramah dan ringan tangan tanpa perhitungan, juga bertutur kata lemah lembut. Kini dan nanti semoga Solo tetap begini. 



Salam, Nasha

0 Comentarios

Mau nanya atau sharing, bisa disini!