Ramadan Challenge: 30 Hari Biasakan Gaya Hidup Baik dan Lebih Sehat

Kita bisa menganggap Ramadan sebagai waktu khusus yang diberikan Tuhan untuk memperbaiki diri. Baik dengan kuantitas dan kualitas ritual ibadah, maupun dengan kuantitas dan kualitas kebaikan hidup secara keseluruhan. Mensyukuri dan menjaga setiap jengkal nikmat-Nya. Salah satunya dengan menerapkan pola hidup baik dan lebih sehat selama ramadan, yang semoga bisa tetap kita laksanakan setelahnya. Sebab, ramadan esensinya adalah sebagai sarana latihan kita untuk menahan nafsu dan belajar mengendalikan diri. Sadar pada apa yang penting dan bisa mengeliminasi untuk hal-hal yang benar berarti. 

Mulai dari Pahami Diri Sendiri

Dengan niat untuk memperbaiki dir dan pola hidup, kita harus sadari dulu di titik mana kita berada saat ini. Apa yang salah, mana yang keliru, apa saja yang tidak tepat, dan bagian mana saja yang ingin kita perbaiki dari gaya hidup kita masing-masing. Ini bisa berlaku pada semua aspek, mulai dari manajemen waktu, pola makan, kebiasaan tidur, bahkan cara mengelola emosi. Semuanya. Mumpung ada waktu khusus satu bulan yang bisa kita manfaatkan untuk memperbaiki dan melatih pola yang lebih baik, mumpung kita berada dalam lingkungan yang bisa seidkit menyesuaikan selama satu bulan ini, mumpung kita punya kesempatan.

Saya rasa tidak sedikit orang yang memiliki niat untuk memperbaiki di setiap ramadan. Hanya saja kebanyakan masih belum benar-benar merencanakannya dengan tepat, sehingga tidak berjalan sesuai yang diharapkan atau setelah ramadan jadi kembali lagi pada titik semula. Maka sejak awal, kita perlu tahu di titik maa kita berada saat ini, lalu tentukan di titik mana kita akan berada setelahnya.

Jika saya coba sedikit merinci, beberapa hal yang perlu kita persiapkan antara lain:

  • Menyadari kondisi diri sendiri. Misalkan kita ingin merutinkan shalat dhuha setiap hari, tapi kondisinya berada di kantor, bagian front office pula, sehingga sulit rasanya untuk memenuhi keinginan tersebut, maka ubah rencananya menjadi dhuha di hari libur atau hari kerja namun jangan dulu setiap hari. Pahami dulu kondisi diri baru buat rencana yang bisa sejalan dengan itu. 

  • Lakukan peningkatan bertahap yang sesuai dengan keadaan diri. Misalkan bangun sahur secara penuh selama sebulan karena kebiasaan sulit bangun pagi. Meskipun tidak banyak orang yang menargetkan sahur, tapi bagi mereka yang kesulitan bangun pagi, ini bisa menjadi tantangan baik yang dapat memperbaiki kebiasaan bangun pagi. Dari bangun hanya untuk makan, jadi bangun untuk mempersiapkan, lalu bangun untuk salat dulu, pelan-pelan ada progress hingga jadi kebiasaan.
  • Buat rencana dengan jelas. Setelah menyadari keadaan diri dan hal apa yang ingin diperbaiki, selanjutnya kita bisa membuat rencana. Buat secara rinci. Misalkan dari waktu bangun, ingin melakukan apa, sahur jam berapa. Lanjutkan dengan pagi yang bagaimana, siang dan sore seperti apa, lalu berbuka hingga ibadah malam apa saja yang dikerjakan. Usahakan membuatnya bertahap dengan peningkatan hingga tercapai target yang kita inginkan.  


Terapkan Challenge Harian Selama Ramadan

Mungkin kita memang butuh semacam waktu tertentu dan tantangan didalamnya agar bisa lebih bersemangat. Jadi manfaatkan saja ramadan ini, bulan yang membuat semangat dan kegembiraan hati kita meningkat ini, untuk melakukan banyak hal baik dengan cara lebih baik. Niatkan agar kebiasan baik selama ramadan in bisa kita teruskan ke depannya. 

Nah, berikut beberapa hal baik yang bisa kita mulai di ramadan nanti untuk jadi kebiasaan baik kita selanjutnya:

- Membaca Al Quran, konsisten di waktu yang sama dengan target jumlah halaman tertentu. Ajakan one day one juz memang ramai digaungkan dan terbukti banyak yang mampu menyelesaikan. Namun, jika dirasa belum sanggup, cobalah perlahan membangun kebiasaan dulu. 

- Pelajari/ Hafal satu surah baru. Coba untuk melakukannya setiap pekan. Buat waktu khusus dalam satu minggu untuk benar-benar mempelajari satu surah baru. Terjemahannya, tafsirnya, kisah di baliknya. Setelah itu, tantang diri sendiri untuk menghafalkannya. 

- Pelajari dan perbaiki kualitas ibadah mulai dari wudhu, sholat, bacaan quran, fiqh, dst. Ada banyak ritual ibadah yang selama ini kita lakukan, namun bagaimana kualitasnya? Apakah wudhu dan shalat yang setidaknya kita lakukan lima kali sehari sudah benar sesuai syariat? Coba pelajari lagi dan perbaiki apa-apa yang keliru selama ini.

- Menghindari makanan yang tidak baik. Sesuai dengan anjuran halalan thayyiban, makan dan minum yang halal juga baik. Jadi hindari makanan dan minuman yang tidak masuk pada kriteria tersebut. Kurangi, jika tidak bisa menghilangkan sepenuhnya, makanan/ minuman kemasan, tinggi gula, mengandung bahan kimia, serta bahan-bahan yang tidak sehat sesuai dengan kondisi tubuh kita. Hindarkan pula diri dari mengikuti hawa nafsu yang bisa berujung pada mubadzir. Siapkan saja secukupnya.

- Memilh makanan yang baik bagi tubuh dan alam. Biasanya yang baik bagi tubuh juga baik bagi bumi, memang begitu Allah rapinya menciptakan. Seperti bahan organik minim pengolahan. Beralih dari panganan instan ke olahan rumahan. Pilih menu berbuka yang lebih ramah pencernaan seperti kurma, buah, kelapa muda, wedang rempah, dsb. 

- Tambah sholat sunnah. Mulai dari shalat sunnah setelah atau sebelum shalat fardhu, atau shalat dhuha juga shalat tahajjud. Tidak perlu langsung mengerjakan semuanya sekaligus. Coba konsisten mengerjakannya satu per satu, baru tingkatkan. Ingat kita sedang mencoba membangun kebiasaan. 

- Perbanyak dzikir dan istighfar. Besar kemungkinan istighfar dan dzikir akan lebih mudah kita lakukan selama ramadan dengan lingkungan dan suasana yang mendukung. Maka, lakukan terus, ingatkan diri untuk terus beristighfar dan berdzikir di kala senggang atau di sela apapun yang kita lakukan. Ketika bersin, melihat hal baik, melihat hal buruk, mendapat kabar tertentu; selalu kembalikan pada Allah. 

- Melatih kesadaran atau mindfullness dalam setiap aspek kehidupan. Islam telah mengajarkan shalat dengan khusyu' sebagai wujud kita yang tidak membiarkan pikiran berkelana ke mana-mana. Terapkan ini pada setiap keadaan kita. Saat memilah makanan, saat membeli takjil, saat menyiapkan makanan lebaran, saat membeli pakaian, dst. Sadari apa niat dan tujuan dari sesuatu yang kita lakukan. Kendalikan diri untuk tidak sekadar ikut-ikutan. 

- Olahraga dan istirahat teratur sebagai penunjang hidup yang lebih sehat. Sebagai upaya kita mensyukuri tubuh dan hidup yang Allah beri, sudah sepatutnya kita menjaganya tidak sampai sia-sia. Rutinkan olahraga di waktu pagi ataupun sore sesuai dengan keadaan, rutinkan pula beristirahat di waktu yang dianjurkan seperti setelah tarawih hingga sebelum sahur. Tidak begadang dan tidak pula tidur setelah subuh. 

- Bertindak sesuai adab dalam keseharian. Ini hal kecil yang sering kita lupakan, untuk mengerjakan sesuai adab yang telah diajarkan. Makan dan minum tidak berdiri, menggunakan tangan kanan, minum dalam tiga tegukan, membaca salam, masuk keluar kamar mandi dengan doa, dsb. Pelan-pelan buat misi harian untuk melakukannya satu per satu secara sadar, lalu tingkatkan.

- Membaca ataupun belajar hal baik yang baru. Ini bisa jadi apa saja, baik mempelajari ilmu agama maupun bukan. Belajar memasak untuk mengurangi belanja makanan di luar, misalkan. Belajar mengompos untuk mengurangi tumpukan sampah, belajar menjahit baju sehingga tidak melulu rusak beli baru, belajar membuat sabun sendiri dengan eco enzym atau lerak, atau bisa juga belajar keterampilan baru seperti menyetir, bahasa, menulis konten, dll.

- Menebar kebaikan dan kasih sayang dengan melakukan banyak hal baik bagi orang lain. Mungkin paling sering kita dengar adalah dengan bersedekah, tapi jangan lupa bahwa sedekah tidak hanya berupa uang yang diberikan pada si fakir. Sedekah juga bisa senyum dan tindakan baik. Tunjukkan empati pada orang sekitar. Jalin silaturahmi dengan bercengkerama, dengan menghubungi keluarga yang berjauhan, dengan tersenyum pada orang yang berpapasan. Dengarkan curhatan teman. Mudahkan urusan orang lain. 

- Eliminiasi kebiasaan yang kurang baik. Banyak nih contohnya, mulai dari scrolling kelamaan, kaya ngapain sih ke toilet sampai bawa handphone juga? Mau tidur mantengin timeline tuh buat apa? Kebiasaan menunda-nunda, tidak bersih, kurang rapi, males gerak, dan seterusnya masing-masing kita yang tahu apa saja. 

Dengan suka cita dan semangat, kita persiapkan ramadan ini agar bisa menjadi waktu yang membentuk kita menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Kita jadikan ramadan ini sebagai masa latihan melakukan kebaikan untuk selanjutnya kita jadikan kebiasaan baru. Bersama-sama kita menjadi orang baik untuk menciptakan lingkungan hingga bumi yang lebih baik. 



Salam, Nasha

0 Comentarios

Mau nanya atau sharing, bisa disini!