Meski Sering Kontra, Kita Tetap Perlu Melakukan 5 Hal Berikut sebagai Warga Negara
Tidak sedikit keluhan yang sudah kita layangkan pada pemerintah tentang kondisi kita sebagai warga negara. Momen peringatan hari kemerdekaan seakan menyadarkan kita akan banyaknya kekurangan dan apa yang perlu diperbaiki kedepannya. Ada yang memang jalannya harus menuntut pada pemerintah, ada yang bisa kita upayakan sendiri, juga ada yang harusnya menjadi tanggung jawab pemerintah tapi mau tidak mau kita upayakan secara mandiri. Kita semakin skeptis dan putus asa untuk berharap sebagai warga negara. Namun, dibalik semua tuntutan, kritik, juga psimisme kita atas pengelolaan bangsa, kita tetap perlu melakukan hal-hal yang mencerminkan diri kita sebagai warga negara sebaiknya.
Hubungan Kita dengan Negara
Tidak mudah memang melepaskan diri dari pikiran-pikiran negatif dan opsi untuk mengabaikan saja kondisi bangsa. Rasanya seolah putus harapan melihat kelakuan mereka yang serakah, keji, juga tak masuk akal dimedia yang bersiliweran di sekitar kita. Sering kita sampai tak habis pikir ada orang yang melakukan tindakan serendah itu. Sering kita geleng-geleng kepala menyaksikan mereka yang menggunakan kekuasaan bukan untuk melakukan apa yang seharusnya tapi malah menyenangkan kelompok sendiri, menumpuk kekayaan, seakan yang dimiliki kini masih kurang. Kebijakan-kebijakan yang dirancang tampak menomor sekiankan kita sebagai rakyat. Lama-lama kita tidak lagi berharap dan hidup dengan mode bertahan bahkan terselip keinginan untuk pindah kenegaraan saja.
Meski begitu, masih ada perasaan ingin memperbaiki negeri ini, melakukan sesuatu yang kita bisa. Kecintaan kita terhadap bumi pertiwi membuat kita masih protes, masih mengkritik, masih sedikit berharap bahwa ada yang benar-benar peduli. Keterikatan kita pada tanah ini mendorong kita untuk bisa setidaknya melakukan sesuatu. Hal-hal kecil yang kita sukai dari sini membuat kita bertahan tak kunjung mematikan harapan. Membuat kita sedikit-sedikit mengintip perkembangan yang terjadi, lalu berpikir, merasakan, juga berpendapat, bersuara, menghasilkan satu dua tindakan.
Hubungan kita dengan tanah kelahiran ini memang bisa dikatakan rumit. Tidak suka pengelolaannya, kurang puas dengan kondisinya, tapi kita tetap cinta. Lelah kadang melihat berita, tapi kita ingin paham dan melakukan sesuatu juga. Bagaimanapun, yang terpenting adalah tubuh kita sendiri. Seringkali berita negatif yang disebar luaskan itu menyedot banyak energi sehingga kita jadi banyak pikiran, kelelahan. Terlalu khawatir, was-was, takut, padahal jika dilihat secara objektif, kejadian negatif itu biasanya memiliki persentase yang kecil, hanya menjadi besar karena dibicarakan secara luas. Jika sudah merasa kelelahan, segera batasi diri. Tutup mata dan telinga dengan berita yang kebanyakan negatif tentang tindakan keji, serakah, juga tidak masuk akal yang bersiliweran di media. Jalan terbaik yang kita punya saat ini adalah mematikan notifikasi. Berdiam dulu, istirahat dari protes dan pikiran yang menginginkan perbaikan. Meski dengan mudahnya akses informasi kini, rasanya justru mustahil bisa benar-benar tidak tahu, dan mustahil rasanya ketika tahu tapi tidak merasa apa-apa. Tetap ingat, bahwa kita yang berkuasa, kita yang memegang kendalinya.
Jadi kembali pada bagaimana hubungan kita dengan negara, yang kadang suka kadang tidak, kadang memuja kadang mengeluh. Bahwa kita adalah warga negara, orang-orang yang memiliki pengaruh, atas terbentuknya suatu negara, atas seperti apa bentuk suatu negara., atas siapa yang kita beri wewenang untuk bisa mengelola. Kita bersama-sama, ratusan juta jumlahnya yang menentukan.
Kewajiban Kita
Beberapa hal yang menjadi kewajiban kita sebagai warga negara sudah tertuang secara aministratif dalam berbagai peraturan, yang berlandaskan pada Pancasila dan UUD 1945. Kewajiban itu antara lain adalah menaati hukum dan pemerintahan, tunduk pada undang-undang, ikut serta dalam upaya pembelaan, pertahanan, juga keamanan negara, hingga menghormati hak asasi manusia lain. Dalam praktiknya kewajiban itu tertuang dalam aturan-aturan yang mengikat kita, dengan pelanggaran yang dilakukan akan dikenakan sanksi sesuai dengan proses hukum yang berlaku.
Di zaman teknologi canggih saat ini, apa yang kita lakukan banyak berkaitan dengan digitalisasi dalam kehidupan. Maka, apa yang kita lakukan sebagai warga negara perlu memperhatikan hal-hal tersebut. Selain meaati hukum, kita sebagai warga yang memiliki hubungan baik dengan negara ini, penting untuk melakukan beberapa hal berikut:
- Membaca Keseluruhan
Hal yang kerap terjadi dalam media sosial ketika sebagian kita hanya membaca sebagian dari cerita. Tak heran, komentar yang diberikan sering kali tidak nyambung dengan kejadian. Banyak media yang memanfaatkan ini dengan membuat pemberitaan berjudul luar biasa padahal isinya juga tidak relevan atau dikenal clickbait. Banyak kita yang mudah terpancing hingga menyebarkan sesuatu yang belum valid kebenarannya. Fenomena ini sesuai dengan data rendahnya skor literasi kita, sepuluh terbawah dari berbagai negara di dunia. Jadi mulailah dari diri sendiri untuk biasakan membaca keseluruhan, crosscheck pemberitaan secara menyeluruh, dan perbaiki rentang konsentrasi, lalu pelan-pelan kita upayakan untuk meningkatkan skor literasi itu. Supaya lebih bersabar kita dengan proses lebih bijaksana pula kita bersikap.
- Menjaga Adab
Salah satunya yang paling bisa kita perbaiki adalah tutur kota, baik itu secara luring ataupun daring, jangan melepaskan diri dari sopan santun yang sudah lama diturunkan oleh leluhur kita. Semua ada adabnya, mulai dari berbicara dengan yang sebaya, dengan yang lebih tua, juga pada orang asing yang tidak pernah kita tahu keseluruhan ceritanya. Ada tata cara yang baik dalam menyampaikan, dalam menegur, dalam berkomentar, juga dalam menasihati. Ada batasan yang tetap harus dijaga an dihargai. Didunia maya meski kita seolah bisa acuh karena tidak dikenali, tapi sesungguhnya semua akan kita pertanggung jawabkan. Jadi jangan lupa dengan adab, yang baik, yang sepatutnya, yang tidak sampai menyinggung dan menyakiti orang.
- Aktif dalam Berbagai Gerakan
Kini tidak perlu mendaftar menjadi relawan untuk ikut dalam berbagai gerakan, cukup dengan gerakan jari tangan. Kita bisa melawan ketidak adilan, bersuara akan kekerasan, menyudutkan pihak yang berlaku sewenang-wenang. Tidak apa, jika apa yang bisa kita lakukan adalah dengan bersuara dan menyebar luaskannya, maka lakukan saja jika sudah dipastikan kebenarannya. Aktif dalam berbagai gerakan kebaikan juga silahkan, tidak usah pedulikan jika dianggap ikut-ikutan. Memang kita perlu ikut-ikutan dalam menyebarkan hal yang positif. Jika yang bisa kita lakukan adalah sumbangan dana, maka lakukan saja beri sepantasnya dengan ikhlas untuk membantu mereka yang menyumbangkan tenaga, yang sudah membuat gerakan kebaikan. Rutin bekerja sama untuk menjadikan negeri ini menjadi tempat yang lebih layak lagi.
- Berbuat Baik Sesama Warga
- Peduli Lingkungan
Saya tidak akan menyebutkan membayar pajak atau mematuhi peraturan didalam hal yang perlu kita lakukan, karena hal-hal itu sudah tertuang secara administratif. Tapi apa yang bisa kita lakukan sebagai warga negara yang baik sebenarnya adalah menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Menyayangi diri sendiri dengan merawatnya,meningkatkan kualitas hidup kita sendiri, menjadi manusia yang lebih baik lagi bagi diri sendiri dan manusia lainnya. Kita jugalah yang membentuk generasi penerus dengan menjadi orang tua yang penuh kesiapan pada pengasuhan, yang melakukannya dengan penuh kesadaran. Menjaga sesama warga dengan peduli mulai dari tetangga, rekan kerja, juga teman-teman di sekitar. Menjadi lebih baik dalam menyiapkan masa depan bangsa dengan melestarikannya berlandaskan prinsip berkelanjutan dan secukupnya. Meskipun negara lain tampak lebih makmur, damai, dan menjanjikan kesejahteraan yang berlipat dibanding bangsa ini, namun ini tanah kelahiran kita yang kita hargai, kita banggakan, dan kita cintai dengan segala kurang lebihnya.
Selamat Memperingati Hari Kemerdekaan!
Salam, Nasha
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!