"You Win The Morning, You Win The Day"
Pernah dengar ungkapan diatas? Tim Ferris dalam salah satu bukunya mengungkapkan cara yang efektif dalam menjalani hari adalah dengan menyusun rutinitas pagi. Dengan pagi yang berjalan baik, sisa hari cenderung bisa kita lewati dengan lebih baik. Pakar psikologi juga telah mengungkapkan hal serupa, adanya rutinitas pagi terbukti dapat meningkatkan produktivitas seseorang. Pagi adalah waktu yang sangat berharga, sehingga susun rutinitas yang penting untuk diri, jadikan kebiasaan yang bermakna sebelum memulai hari.
Pentingnya Kebiasaan Pagi
Bagaimana kita memulai hari? Dengan bergegas mandi karena sebentar lagi akan memasuki jam kantor atau dengan tenang dan penuh kesadaran karena tahu ada beberapa hal baik yang akan kita kerjakan untuk diri sendiri? Kira-kira opsi mana yang lebih baik diantara kedua kemungkinan tersebut? Mana yang lebih sering kita lakukan? Opsi yang lebih sering kita kerjakan akan membentuk bagaimana kita menjalani hari, dan bagaimana kita menjalani hari akan membentuk hidup seperti apa yang kita jalani.
Itu sebabnya banyak pakar hingga motivator yang membicarakan tentang rutinitas pagi untuk meningkatkan kualitas hidup. Untuk apa kita habiskan waktu di pagi hari akan menjadi cerminan bagaimana kita menghabiskan usia. Mereka melakukan berbagai penelitian yang mengaitkan hubungan antara kebiasaan pagi dengan kesehatan hingga produktivitas. Bukti-bukti itu mengarah pada satu kesimpulan yang serupa, menentukan rutinitas pagi dmemiliki dampak yang positif dalam hidup seseorang.
Ditinjau dari segi medis, ada beberapa penelitian yang membuktikan dampak positif dari membangun kebiasaan pagi. Penelitian yang dilakukan UII menyebutkan bahwa kebiasaan bangun pagi berkaitan dengan tingkat kecemasan dan tingkat stres seseorang. Kelompok orang yanng terbiasa bangun pagi juga terbukti lebih sehat daripada mereka yang terbiasa tidur malam lalu bangun terlambat di pagi harinya. Melansir dari website yang sama, penelitian lain juga mengungkapkan bahwa orang yang terbiasa bangun pagi terbukti memiliki kesehatan mental yang lebih baik, indeks massa tubuh yan lebih stabil, serta berresiko lebih rendah terkena penyakit kronis seperti diabetes. Sebaliknya, orang yang terbiasa tidur larut malam, cenderung lebih mudah terkena penyakit mental seperti depresi ataupun skizofrenia.
Verywellmind membuka pembahasannya dalam kalimat yang cukup menyeluruh. Bangun pagi dengan tidak diburu-burui oleh jadwal dan daftar pekerjaan yang harus diselesaikan, akan membantu kita untuk lebih bijaksana, lebih produktif, lebih teratur, juga lebih lancar menyelesaikan berbagai tugas di hari tersebut. Dengan tidak terburu-buru, kita juga tidak stres sehingga kondisi mental kita lebih stabil. Memiliki waktu di pagi hari sebelum diburu dengan jadwal yang padat, memberi kita kesempatan untuk merasa punya kontrol diri yang dapat meningkatkan kepercayaan diri, akibatnya kita jadi lebih baik dalam melakukan sesuatu.
Dari segi agama, Islam membahas tentang keutamaan pagi hari ini. Dalam satu Hadits rasulullah disebutkan, "Bangunlah pagi hari untuk mencari rezeki dan kebutuhan-kebutuhanmu. Sesungguhnya pada pagi hari terdapat barokah dan keberuntungan." (HR Ath-Thabrani). Selain itu, ada pula hadits, "Berpagi-pagilah mencari rezeki karena sesungguhnya berpagi-pagi itu membawa berkah dan menghasilkan kemenangan." hingga didoakan oleh Rasulullah "Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya." (HR Abu Daud).
Dampak positif lainnya juga ada pada segi kehidupan sosial. Orang yang memiliki rutinitas pagi cenderung lebih siap menjalani hari, tidak terburu-buru, dan terus merasa seperti dikejar. Saat kondisi tertekan, kita cenderung memperlakukan orang lain dengan tidak baik atau malah menarik diri dari lingkungan sosial. Rutinitas pagi dapat mengatasi perasaan tertekan itu, sehingga kita punya energi yang cukup dalam menjalin hubungan dengan orang lain.
Jika kita ingin merenungkan, sebenarnya kebiasaan bangun pagi ini sendiri sudah merupakan kemanangan. Orang yang terbangun lebih dulu dibanding kebanyakan orang yang masih terlelap, di sebelum terbitnya matahari, sudah berhasil menang melawan kantuknya sendiri, melawan rasa malas, dan keinginan untuk tidur lebih lama. Siapa yan bisa menyangkan nikmatnya tidur saat matahari belum terbit? Orang yang berhasil bangun, sudah menang satu langkah. Jika itu menjadi kebiasaannya, maka bangun itu saja sudah menjadi kemenangan beruntun.
Apalagi jika bisa memanfaatkan waktu pagi dengan seoptimal mungkin. Menyusun hal-hal apa saja yang dilakukan dalam satu dua jam sebelum tuntutan jadwal menentukan apa yang harus kita kerjakan. Kita punya sedikit waktu bebas untuk menentukan apa yang benar-benar kita inginkan. Merujuk pada apa yang penting dalam hidup, seperti merawat diri, memiliki waktu berkualitas dengan orang terkasih, atau menyalurkan hobi. Buka hari dengan melakukan hal-hal tersebut, dengan melakukan aktivitas-aktivitas tersebut, sehingga bisa kita mulai hari dengan bersuka, bisa lebih kuat menghadapi entah apa yang akan datang nanti siangnya.
Bagaimana Sebaiknya Memulai Hari?
Perlu dicatat bahwa memiliki rutinitas pagi bukan berarti mengerjakan banyak hal dan mencentang box di to do list sepagi mungkin, tapi tentang memulai hari dengan berkesadaran, yang memberi diri kita waktu untuk lebih tenang, memberi peluang untuk merasa percaya diri, positif, dan damai.
Hal-hal yang perlu perhatiakn dalam memulai kebiasaan pagi antara lain:
- Tentukan waktu yang tepat sesuai dengan kebutuhan kita masing-masing. Disarankan sekitar 30-90 menit sebelum mulai beraktivitas harian.
- Paksakan diri untuk bangun. Memang akan sangat berat awalnya, tapi itu yang sedang kita upayakan.
- Gerakkan badan. Jangan langsung cari handphone apalagi scrolling! Lakukan apa saja benar-benar bangun, regangkan badan, doa, cuci muka.
- Bertahap dan Konsisten. Membentuk kebiasaan baru membutuhkan proses yang panjang sehingga lakukan bertahap agar kita bisa pelan-pelan menyesuaikan.
- Persiapkan sejak malam apa yang kita ingin lakukan pada rutinitas pagi
- Nyalakan alarm di waktu terbaik yang kita tentukan
- Bangun pelan-pelan
- Awali dengan membaca doa syukur
- Bisa berdiam diri dulu, dengan bernapas saja atau meditasi sekalian
- Lanjutkan dengan meminum segelas air putih
- Rapikan tempat tidur, beri diri kepuasan dapat melakukan hal dengan tepat
- Olahraga, bisa coba stretching, yoga, atau jalan pagi
- Jurnaling, coba tulis apa yang disyukuri dan apa yang ingin dicapai hari ini
- Isi perut dengan ramuan herbal (coba campuran garam+lemon+madu+cuka apel atau jamu) dan sarapan yang sehat
Memiliki rutinitas pagi memang tidak menjamin bahwa hari kita akan berjalan lancar sesuai keinginan namun setidaknya kita sudah memiliki niat dan kesiapan yang jauh lebih tinggi daripada terbangun dengan tergopoh-gopoh.
Bagi orang tua, bangun bersamaan dengan anak akan jauh lebih melelahkan, karena kita tidak siap sama sekali dengan apa yang menanti di hari itu. Bangun dengan langsung mengerjakan pekerjaan rumah dan menyiapkan perlengkapan anak juga tidak begitu tepat, karena kita memulai hari dengan mengerjakan sesuatu untuk orang lain, meskipun itu anak sendiri. Lama kelamaan, kita bisa kewalahan sendiri, akibatnya emosi menjadi lebih tidak stabil dan menghadapi anak juga jadi tidak optimal.
Pada akhirnya, bangun dengan berkesadaran dan memiliki hal yang didahulukan untuk dikerjakan sesuai dengan keinginan kita adalah cara untuk menghargai diri kita sendiri. Hal yang hanya kita sendiri yang bisa melakukannya. Maka, lakukanlah. Terserah dengan kegiatan apa, kita yang paling tahu. Tapi bersiap-siap itu perlu, tidak peduli apa yang akan kita lakukan nantinya. Entah berangkat ke kantor atau di rumah saja seharian. Kita tetap perlu bersiap. Memulai hari dengan berkesadaran akan membantu kita untuk hidup dengan berkesadaran pula. Dampaknya, kualitas hidup akan meningkat seiring dengan jiwa yang jauh lebih tenang dan bijaksana.
Salam, Nasha
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!