Hari pernikahan merupakan hari yang sangat istimewa untuk kita semua. Titik yang mengubah banyak aspek dalam hidup. Karena itu, momen pernikahan dijadikan kabar baik yang disebarkan ke banyak kenalan, kaba baiak baimbauan kalau kata orang Minang. Sebagai seorang sahabat, kita tentu ingin menjadi bagian dalam hari itu, dengan kehadiran, dengan doa, juga dengan bingkisan. Kadang bingung, kira-kira apa ya yang bisa kita berikan dalam momen pernikahan? Sebelum mempertimbangkan berbagai barang, pahami dulu penjelasan ini.
Giving Gift
Memberi kado merupakan salah satu cara mengekspresikan kasih sayang pada orang terdekat kita, bisa jadi mereka adalah keluarga, teman, ataupun rekan kerja. Dalam teori love language, gift giving merupakan salah satu bahasa cinta. Memberi hadiah bisa digunakan sebagai cara untuk menunjukkan kasih sayang, perhatian, dan penghargaan. Saat memberi, ada usaha kita untuk memikirkan orang terebut, mencocokkannya dengan benda, sehingga memberi hadiah bukan hanya tentang angka. Namun, ada beberapa hal yang perlu kita ingat lagi dalam memberi hadiah.
- Niat
Semua berawal dari niat. Saat menerima undangan pesta pernikahan, dan berniat ikut perpartisipasi dengan memberi bingkisan, luruskan dulu niat. Kenapa mau memberi kado? Bisa jadi banyak jawaban untuk ini, bisa jadi sebagai upaya menjaga hubungan baik, sebagai kebiasaan saja, bentuk balas budi, turut membantu dalam kehidupan awal pernikahan, dsb. Niat beragam tidak masalah selama dalam koridor kebaikan, bukan untuk pamer diri atau malah merusak pernikahan itu misalkan.
Kita pribadi yang tahu, biasanya disesuaikan dengan faktor kondisi si penerima dan kedekatan hubungan. Jika hubungan dekat mungkin memberi memang dengan niat membantu, jika kurang dekat bisa jadi kita memberi sekedar pelepas kewajiban. Tidak apa, setidaknya luruskan saja niat menyebar kebaikan, ikhlas tanpa mengharap kembali.
- Keadaan
Dari niat, kita melangkah pada keadaan, baik keadaan kita sebagai pemberi maupun keadaan orang yang menjadi penerima. Niatnya membantu kehidupan awal pernikahan, tapi perhatikan juga keadaan penerima, misalkan perkiraan kebutuhannya, tempat tinggalnya, preferensinya juga jika memungkinkan. Usahakan jangan sampai memberi barang tapi ternyata tidak dibutuhkan, atau malah memakan banyak space di rumahnya sehingga mrepotkan, atau hanya disesuaikan dengan kegemaran kita tanpa mempertimbangkan selera si penerima. Bagaimanapun, kita perlu berusaha menyesuaikan, jika hasilnya nanti tetap tidak sesuai, ya tidak apa-apa.
Perhatikan juga keadaan kita sendiri, anggaran yang bisa kita berikan misalkan. Inginnya memberi set perabotan namun biayanya melebihi anggaran yang kita siapkan, maka tidak perlu memaksakan diri. Beri sesuai dengan kemampuan dan kemauan kita ikhlas memberi tanpa embel-embel pengganti.
Ide Barang
Setelah rampung dengan pertimbangan diatas, barulah kita bisa mengerucutkan pada pilihan bendanya. Biasanya, pernikahan sebagai awal kehidupan baru identik juga dengan tempat tinggal baru. Faktor yang paling perlu dipertimbangkan adaah bahwa tidak semua pasangan langsung memiliki rumah sendiri, dan memang bukan kewajiban juga. Tidak masalah jika mereka memilih tinggal di rumah orang tua, entah buat awal saja atau selamanya. Keadaan ini hanya menjadi salah satu pertimbangan kita saat menyaring benda yang akan dipilih sebagai bingkisan.
- Perlengkapan Rumah
Faktor rumah baru atau bukan akan menjadi penentu dalam kategori barang peralatan rumah. Jika tinggal di rumah yang sudah lengkap perabotannya, kita bisa mencoret kado perabotan dari daftar. Namun jika tidak, perlengkapan rumah bisa menjadi barang yang cukup berarti. Mulai dari karpet, kompor, kipas angin, dispenser, blender, rak piring, setrika, biasanya dibutuhkan di setiap rumah. Jika ingin barang yang lebih spesifik, bisa diganti dengan coffee maker, air purifier, juicer, chopper, vacuum, dll. Barang-barang lain yang lebih besar seperti tempat tidur, kulkas, AC, mesin cuci juga bisa diberikan namun butuh anggaran lebih besar dan komunikasi dengan si penerima.
- Perlengkapan Dapur
Masih berhubungan dengan rumah, perlengkapan dapur juga bisa menjadi solusi kado yang dibutuhkan. Karena mungkin tidak setiap rumah punya ruang keluarga, namun bisa dipastikan setiap rumah memiliki dapur. Perlengkapan dapur itu antara lain wajan memasak, set pisau, set sendok memasak, set alat makan, set cangkir dan teko, set toples penyimpanan makanan, dsb.
- Pajangan
Berbagai benda pajangan juga bisa menjadi alternatif bingkisan untuk mempercantik rumah tinggal. Usahakan benda tersebut bukan hanya untuk dipajang ya, tapi juga yang ada manfaat. Jam dinding misalkan, atau bisa juga lampu dengan foto dan kata-kata, cermin, rak-rak dinding, tempat penyimpanan payung, dsb.
- Perlengkapan Kamar
Untuk yang belum tinggal sendiri, kita tetap bisa memberi perlengkapan rumah namun yang lebih spesifik ke perlengkapan untuk di kamar. Bisa jadi purifier, diffuser, lampu tidur, jam beker. Tidak lupa sprei, yang berdasarkan pengalaman jadi item paling banyak diberi tamu.
- Barang Couple
Sekarang, orang-orang semakin kreatif membuat barang pasangan, ini bisa juga jadi alternatif bingkisan. Intinya sih pilih barang yang sekiranya bermanfaat dengan jumlah dua item supaya seragam, bisa barang seperti gelas, set alat makan, handuk, pakaian, set perlengkapan ibadah, hingga jam tangan. Bukan hanya barang, kita juga bisa menghadiahi dengan tiket loh, tiket liburan ataupun penginapan.
- Kebutuhan Pribadi
Biasanya saat memikirkan kado pernikahan kita berpikir untuk memberi barang yang digunakan bersama oleh pasangan. Tapi tidak harus juga, lo. Kita bisa saja memberi barang kebutuhan pribadi salah seorang, atau satu barang yang bisa dipakai bergantian. Pilihannya tidak terbatas, antara lain buku (bisa dispesifikkan ke tema pernikahan), perhiasan, logam mulia, juga pakaian dan perlengkapan personal. Jika masih bingung, memberi uang juga tidak ada salahnya, memang langsung tampak nilainya, tapi jelas akan sangat berguna. Lebih utama agar bisa digunakan, kan?
Solusi Cermat untuk Semua Sahabat
Ada tren baru belakangan yang rasanya cukup bermanfaat yaitu dengan bertanya langsung. Semakin kesini, orang semakin tidak sungkan untuk bertanya apa yang dibutuhkan oleh calon penerima. Ini bisa diapresasi sebagai kemajuan, agar tidak ada barang yang terbuang, pemberi dan penerima juga bisa sama-sama senang. bertanya bisa kita lakukan dengan beberapa cara tergantung hubungan. Mulai dari menanyakan langsung kira-kira ia butuh apa, atau memberikan beberapa opsi untuk dipilih sesuai keinginan, atau dalam bentuk memastikan apakah barang yang kita pilih sudah dimiliki atau belum, butuh atau tidak, suka atau tidak. Bahkan ada calon pengantin yang menuliskan tabel daftar kebutuhannya dalam file digital, untuk dibagikan pada teman-temannya yang bertanya sehingga mereka tidak perlu repot-repot mencari dari banyak opsi hanya pilih salah sati item dari daftar yang sudah dibuat.
Mungkin masih ada yang merasa janggal dengan cara ini, risih karena harus bertanya atau karena harus menjawab. Tidak apa, cara baru memang perlu waktu. Lihat sisi baiknya, ini bisa menjadi jalan yang sangat efektif untuk menghindari mubazir, sia-sia. Lagipula, bukankah cara ini lebih praktis? Si pemberi tidak perlu berpikir mengira-ngira barang apa yang cocok untuk penerima. Si penerima pun bisa mendapatkan barang sesuai dengan keinginannya. Win-win solution kan? Halangannya hanya karena perasaan belum terbiasa kok.
Kembali saja ke niat awal kita memberi, membantu si penerima, jangan sampai malah jadi merepotkan dengan tambahan barang yang dibuang sayang tapi juga tidak bisa dimanfaatkan.
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!