Nak, hari ini tidak usah kamu takutkan
Tidak perlu sampai membuat jantungmu berdebar tak karuan
atau sakit perutmu karena gugup dengan apa yang ada di depan
Hadapi saja
Sama seperti hari biasanya
Kamu sudah bersekolah berbulan-bulan
Belajar setiap hari dari pagi hingga petang
Hari ini tidak akan mencerminkan apa yang sudah kamu lalui
Maka tenanglah, hadapi dengan lapang hati
Bu, minggu ini tidak menentukan masa depan anakmu
Sehingga tidak perlu deg-degan begitu
Tidak perlu juga begitu menekan mereka
Tunjukkan saja tenang di wajahmu
Ketenangan yang menjalar itulah yang menjadi sumber penyelesai masalah
Dengan hati yang tenang, pikiran juga lebih bijak memilah
Bagaimana sebuah persoalan akan selesai lebih mudah
Katakan bahwa ia sudah cukup baik
Belajar adalah proses menambah pengetahuannya
Ujian ini hanya sedikit prosedur yqng memastikan sejauh mana ia mengerti
Akan selalu ada kesempatan untuk ia belajar lagi
Yah, antarkan anakmu dengan riang gembira
Hati yang riang akan kuat menghadapi berbagai keadaan
Semangat akan berkali lipat dengan kegembiraan
Mengisi energinya untuk menjalani hari
Jelaskan bahwa apapun yang anak lakukan ia akan tetap memilikimu disisi
Tidak usah risau jika salah, karena engkau pun kadang begitu
Salah lalu hadapi konsekuensinya dan bersiap bangkit coba lagi
Salam, Nasha
Kita semua mengingat cukup baik apa yang sudah kita lalui selama bersekolah, khususnya saat ujian. Beberapa diantaranya mungkin begitu berbekas sehingga rasanya baru kemarin, saat perasaan tertekan, gugup, juga takut bercampur sejak hari-hari sebelumnya. Ada yang bisa masa bodoh dan tetap santai, ada yang belajar sangat tekun menjelang hari ujian, ada juga yang sampai keringat dingin dan sakit perut, juga ada yang begitu mempersiapkan agar bisa menjawab ujian meskipun bukan dengan cara yang dibenarkan. Mungkin sebagian kita menganggap itu wajar dan harus dihadapi. Namun, ada yang tidak tepat pada bagaimana kita melihat ujian.
Belajar di sekolah seharusnya adalah media bagi anak untuk bertumbuh, menggali ilmu, menambah pengetahuan, mengenal diri, mengembangkan potensi. Menjadi tempat aman bagi mereka menjadi anak-anak, manusia yang sedang dibekali dan melatih diri agar siap berkontribusi untuk masyarakat luas nantinya. Jika sampai sini kita semua setuju, maka ujian tidak memberi jalan untuk mencapai tujuan tersebut. Apalagi ujian yang menambah beban mental, ujian yang memicu perilaku tercela, ujian yang terlalu diglorifikasi, sehingga lupa hakikat sekolah itu apa. Sekolah bukan hanya tentang nilai ujian. Keberhasilan proses belajar jauh lebih luas dari sekedar terpenuhinya semua lembar jawaban.
Jika terlalu jauh untuk mengubah sistem ujian di sekolah anak, maka kita sebagai orang tua yang bisa memulai mengubah persepsi kita sendiri. Mulai dengan tidak menekan anak yang akan menghadapi ujian sekolah, dampingi mereka dengan tenang dan tulus kasih. Jika nilai ujian adalah hal penting untuk anak, maka dampingi juga mereka dalam mengupayakannya. Namun selalu ingat bahwa nilai bukanlah penentu, sehingga tidak perlu mengandalkan cara rendahan untuk mendapat yang diinginkan. Biarkan, jika saking lumrahnya menyontek dianggap hal biasa, ketidakjujuran tetaplah kesalahan meskipun semua orang melakukannya. Anak akan melihat bagaimana orang sekitarnya, sehingga ketenangan kita akan mempengaruhi mereka. Percaya bahwa mereka mampu, biarkan mereka melakukan sesuai kemampuannya, dan ajak mereka berdoa menyerahkan hasil pada Yang Maha Kuasa.
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!