Selalu menarik mengajak anak ikut serta dalam suka cita hari raya, baik itu Idul Fitri maupun idul Adha. Perasaan gembira yang kita punya menjalar hingga ke hati mereka. Kegembiraan ini sayang jika hanya berlalu tanpa makna, maka tugas kitalah untuk mengajarkan kepada mereka bahwa meskipun rasanya lebaran yang lalu tampak lebih heboh, namun sejatinyanya Idul Adha itu lebih besar daripada Idul Fitri.
Makna Idul Adha untuk Balita
Kita bisa mulai mengenalkan makna idul adha dari cerita tentang nabi dan rasul. Paling mudah dengan menggunakan media buku yang lengkap dengan gambar ilustrasinya. Perkenalkan anak dengan bapaknya para nabi, Nabi Ibrahim AS. Pada perkara ini, cerita bisa dimulai dari masa yang sudah sangat lama beliau menanti seorang putra. Saat akhirnya putranya hadir, Allah memerintahkan beliau untuk meninggalkan putranya yang masih bayi tersebut di gurun pasir brsama ibunya Siti Hajar, begitu hausnya hingga muncullah air zam-zam.
Tidak sampai disitu, ketaan Nabi Ibrahim kembali diuji melalui perintah Allah untuk menyembelih Nabi Ismail, putra yang sangat ia sayangi. Kebimbangan Nabi Ibrahim dihapus oleh keyakinan anaknya untuk melaksanakan apapun perintah Allah, Sang Pemilik Kehidupan. Ketaqwaan mereka dijadikan teladan bagi kita untuk melaksanakan kurban. Merelakan hal-hal yang kita sukai, yang kita cintai di dunia ini, hanya untuk Allah, bentuk ketaatan dan kepasrahan hanya pada kehendak-Nya. Biarpun kadang tidak sampai logika, namun taat pada Allah yang paling utama.
Peristiwa inilah yang mengawali perintah untuk kita berkurban dari masa ke masa. Nabi Ismail yang digantikan oleh seekor kambing dalam penyembelihan tersebut, mengisyaratkan untuk kita bisa menggunakan hewan ternak dalam prosesinya, bisa berupa kambing, domba, sapi, juga unta. Perintah berkurban juga dituliskan dalam Al-Quran salah satunya dalam juz 30 surat Al-Kautsar ayat 2,
"Maka laksanakanlah shalat karena Tuhanmu, dan berkurbanlah (sebagai ibadah dan mendekatkan diri kepada Allah)."
Selain berkurban ada beberapa hal penting terkait Idul Adha yang bisa kita sampaikan pada anak-anak ini, antara lain:
- Sebagai Bentuk Syukur kepada Allah
- Hubungan Baik Sesama Manusia
Kegiatan Seputar Idul Adha
Tidak lengkap rasanya menyampaikan makna idul adha kepada anak-anak tanpa aktivitas yang bisa mereka lakukan. Kegiatan seputar Idul Adha bagi anak bisa disesuaikan dengan usia mereka masing-masing, yang dimulai sejak kita memasuki Bulan Dzulhijjah.
- Puasa Sunnah Dzulhijjah
Perihal ini bisa dimulai dari memperkenalkan nama-nama bulan pada tahun Hijriah. Beri tahu anak ada ibadah-ibadah sunnah yang dianjurkan dibulan ini, salah satunya adalah puasa. Puasa yang bisa dimulai sejak tanggal 1 Dzulhijjah, tapi jika tidak mampu maka sangat diutamakan pada tanggal 8 dzulhijjah yang dikenal dengan Puasa Tarwiyah dan tanggal 9 Dzulhijjah sebagai puasa Arafah. Ini bertepatan dengan ibadah wukuf di Arafah bagi para jemaah haji. Bukan hanya tentang Idul Adha, cerita juga bisa bersambung ke rukun islam kelima tersebut.
Kesanggupan anak tentu berbeda sesuai usia dan tubuhnya masing-masing, namun berapapun usia anak yang bisa kita lakukan adalah menjadi teladan. Lakukan didepan mereka, ajak mereka berbuka bersama atau juga sahur. Sounding terus ibadah yang kita lakukan, ingatkan tentang ketaatan dan keikhlasan pada Allah.
- Shalat Ied di Masjid
Sebelum memutuskan mengajak anak ke masjid, perkenalkan dulu kepada anak apa itu masjid, bagaimana adabnya, serta apa saja yang boleh dan tidak boleh dilakukan di sana. Kesanggupan anak mengikuti batasan tentu berkaitan juga dengan usia dan tingkat kematangan mereka masing-masing. Mustahil rasanya mengharapkan batita untuk bisa mengikuti rangkaian kegiatan di masjid dari awal hingga selesai dengan tenang layaknya orang dewasa. Antisipasi gerak mereka dalam batasan aman dan tidak mengganggu jamaah lain.
- Berqurban
Aktivitas ini bisa jadi yang paling menarik dan paling diingat oleh anak-anak tentang idul adha. Kita bisa mengajak serta mereka dari menabung, lalu membeli hewan kurban, hingga menyaksikan proses penyembelihannya. Sebelum itu, terus kenalkan anak dengan kisah dibaliknya, mengapa hewan itu disebembelih, apa yang dilakukan setelahnya. Pastikan juga memang anak siap menghadapi proses penyembelihan itu, serta bagaimana mereka menghadapi jika merasa takut.
- Mengolah bersama
- Bersilaturahmi
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!