Kita seia dulu saja memanggilnya Ani
Perempuan sekitar kita di dekade
belakang
Sepertinya masih di dekade
mendatang
Satu Ani memutuskan untuk keluar
Dengan rumitnya isi kepala
Timbunan persoalan yang perlu ia
selesaikan
Ada juga yang ditambah dengan
ragam tuntutan
Perjuangannya jadi berlipat ganda
untuk menyeimbangkan keadaan
Hendaknya bisa lancar semua peran
yang ia emban
Namun gerakan Ani ditemani
banjiran tanggapan
Pertanyaan tentang keturunan yang
dinilai ia telantarkan
Hingga anggapan bahwa egoisnya
tidak sepadan
Diluar sana menyempit kesempatan
yang harusnya bisa ia dapatkan
Padahal sudah berkali lipat upaya
ia tunaikan
Ani yang berkelintaran sendirian
Tetap tegar kendati tanpa pujian
Ani yang lain berkiprah di area
yang lebih sempit
Jerih menikmati dan mencukupkan
dengan apa yang dimiliki
Belajar dan mencoba segala macam
untuk menyejajarkan diri Sayang toga dan isi kepala hanya untuk dapur sumur
kasur kata mereka
Bagaimana bisa ada opini ia tak
berkontribusi
Jaganya paling awal lelapnya
paling belakang
Ia memenuhi banyak hal lintas
bidang
Mengayomi agar disekelilingnya
bersinar
Tidak tampak bukan berarti tidak
ada
Di dunia yang begitu riuh, Ani
tegak tanpa tepuk tangan
Pada semesta yang lebih indah,
Ani tahu
Pontennya tidak sama dengan
hitungan mereka
Membesarkan juga menambah
kemuliaannya
Menghebatkan juga meningkatkan
keluhurannya
Dalam ruang yang begitu sunyi ia
memberi arti
Meski bukan disini, tidak pula
saat ini
Semoga semua Ani tahu bahwa
mereka sungguh berprestasi
Salam, Nasha
Puisi ini pernah diikut sertakan dalam St.Brigids Day 2023 oleh Embassy of Ireland, Jakarta
0 Comentarios
Mau nanya atau sharing, bisa disini!